Member of Top Seratus

100 Blog Indonesia Terbaik

Senin, 10 Oktober 2016

#BiennaleBatikJogja Menunggu Penanda Lukisan Khas Indonesia

Kita dengan mudah akan mengenali suatu lukisan sebagai lukisan bergaya Tiongkok karena lukisan-lukisan itu mempunyai penanda khas.  Penanda itu tersirat dalam corak dan gaya goresan kuas yang sekaligus menunjukkan otentisitas seni tradisi Tiongkok.  Sebagai seni tradisi, lukisan-lukisan itu sudah melampaui (beyond) medium, karena hakekat “cita rasanya” dan “olah rasanya” tetap sama, baik di atas kanvas, di keramik atau asesoris, seperti kap lampu, anyaman bambu, dll.  


Lukisan Tiger karya Qi Bianshi

Di lain pihak, kita juga akan menjumpai lukisan dari desa Kamasan atau lukisan dari desa Penestanan sebagai lukisan khas Bali, bukan saja karena obyek lukisannya menunjukkan kekhasan budaya Bali, tetapi juga karena tata warnanya merujuk pada nuansa agamis Bali.


Penari Bali - karya Rustamaji

Lalu bagaimana dengan bagian Indonesia lainnya?  Adakah seni lukis yang khas Indonesia?  Kalau kita runut dari sejarah seni lukis Indonesia, maka nampaknya kita harus merefleksikan pada apa yang sesungguhnya diajarkan di sekolah-sekolah kita.  Sampai hari ini, sekolah-sekolah kita masih mengajarkan model menggambar “pemandangan dengan dua gunung dan sawah”  sehingga yang tercantap dalam benak orang terpelajar Indonesia adalah model lukisan “mooi indie” sebagai gagasan yang mencirikan kehidupan otentik Indonesia. Lukisan pemandangan dan eksotisme perempuan Indonesia menjadi subyek estetikanya.  

Koleksi Tropen Museum

Para pelukis “mooi indie” menempatkan obyek-obyek dalam komposisi yang formal, seimbang, sehingga menghasilkan suasana tenang.  Disinilah titik temu antara komposisi batik yang simetris dan seimbang dengan dunia seni lukis yang khas Indonesia.
Namun lukisan batik sekarang belum bisa dipadankan dengan seni lukis modern karena lukisan batik itu masih terikat pada pakem : melukis seperti membatik biasa dan yang perlu diingat adalah : masih ada anggapan bahwa batik dengan teknik printing itu masih kalah pamor dengan batik tulis


koleksi galeri lukisan batik online : www.lukisanbatik.com

Oleh sebab itu, untuk menghasilkan suatu karya seni lukis batik yang merupakan seni batik tulis (bukan batik printing) diperlukan beberapa penelitian intensif, yang meliputi :
  • penambahan kuas pada ujung carat dengan berbagai ukuran.  Kuas dipilih dari bahan khusus agar tidak melebar saat dicelup dalam lilin panas.
  • latihan memegang canting berkuas agar mampu menyapu kanvas tanpa “mbleber” kemana-mana. Kemudian latihan menggambar obyek dengan memperhatikan komposisi warna
  • Latihan melukis dengan canting berkuas di atas kanvas dengan memperhatikan ada berapa warna yang diperlukan
  • Penelitian tentang pewarna alami yang dapat digunakan agar menghasilkan warna-warna tajam seperti cat minyak
  • Penelitian tehnik pencelupan yang paling efektif untuk pewarnaan.  Berapa kali kanvas harus dicelup tanpa merusak kanvas dan komposisi warna
Lukisan batik yang dapat menjadi ciri khas seni lukis Indonesia nampaknya masih harus melewati perjalanan panjang.   Persis seperti teknik lukis pada keramik, namun jalan panjang ini harus ditempuh karena kita sudah berhasil menemukan teknik lukis khas Indonesia pada keramik


Koleksi Iwan Tirta